SUARAJATIM - Kegiatan edukasi keselamatan berkendara kembali digelar PT Jasa Raharja Perwakilan Malang, Selasa (7/10), menyasar para pengajar di SMAN 1 Kepanjen, Kabupaten Malang. Lokasi sekolah yang berada dekat titik rawan kecelakaan membuat pendekatan kepada tenaga pendidik menjadi langkah penting untuk menekan risiko di kalangan pelajar.
![]() |
| Pengajar SMAN 1 Kepanjen mengikuti sosialisasi keselamatan berkendara Jasa Raharja |
“Pengajar adalah orang yang memiliki tanggung jawab besar terhadap perilaku para murid dan menjadi teladan bagi mereka. Melalui sosok pengajar itulah kami ingin melakukan penyampaian yang bersifat rutin sehingga dapat tersampaikan serta tertanam di benak para murid sekolah betapa pentingnya keselamatan berkendara,” ujar Eko Mulyanto.
Sosialisasi ini mengambil momentum untuk mengingatkan masyarakat bahwa kawasan tersebut menyumbang angka kecelakaan cukup tinggi. Pada wilayah Malang Raya, rata-rata masih tercatat sekitar 1,5 orang meninggal per hari akibat insiden lalu lintas. Situasi itu mendorong pentingnya edukasi yang menyentuh pelajar sebagai kelompok yang mulai aktif menggunakan kendaraan.
Usia pelajar merupakan fase ketika arahan dan pendampingan sangat dibutuhkan. Dalam konteks berlalu lintas, pengajar menjadi figur yang memiliki akses langsung untuk menanamkan kebiasaan berkendara yang lebih aman. Melalui pendekatan ruang kelas, pesan-pesan sederhana seperti penggunaan helm, kewaspadaan di jalan, hingga kepatuhan rambu lebih mudah diterima siswa.
Pada kesempatan itu, Eko kembali menggarisbawahi bahwa edukasi tidak harus bergantung pada aparat.
“Sosialisasi, edukasi perihal keselamatan berkendara tidak harus disampaikan hanya oleh petugas saja namun lingkungan serta orang terdekat sekitar bisa menjadi penyampai pesan keselamatan berkendara, dan ini merupakan pelaksanaan program kerja di bidang keselamatan transportasi terutama dalam hal pencegahan kecelakaan. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif sehingga keselamatan di kalangan pelajar dapat tercapai,” tutupnya.
Melalui partisipasi para pengajar, kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan budaya berkendara yang lebih aman bagi pelajar di wilayah Kepanjen. Pendekatan yang konsisten diyakini menjadi modal penting untuk mengurangi risiko kecelakaan yang melibatkan generasi muda.

