Jasa Raharja Madiun Inisiasi Pelatihan PPGD untuk Kurangi Fatalitas Korban Kecelakaan di Daerah RawanSUARAJATIM - Meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Indonesia, khususnya di daerah rawan, menjadi perhatian serius bagi Jasa Raharja. Sebagai badan yang bertanggung jawab melaksanakan Undang-Undang Nomor 33 dan 34 Tahun 1964, Jasa Raharja tidak hanya fokus pada penanganan pascakecelakaan, tetapi juga berupaya aktif dalam pencegahan dan penanggulangan kecelakaan. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah menginisiasi Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) di daerah-daerah rawan laka lantas.
![]() |
Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) oleh Jasa Raharja di Ngawi |
Ngawi: Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
Berdasarkan data Jasa Raharja, Kecamatan Ngawi menempati peringkat lima besar daerah dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di Jawa Timur. Fakta ini mendorong Jasa Raharja untuk memfokuskan kegiatan PPGD di wilayah tersebut. Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan dasar dalam menangani korban kecelakaan sebelum mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.Rudi Elfis, Kepala Jasa Raharja Cabang Madiun, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Jasa Raharja untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat serta petugas di daerah rawan kecelakaan. “Kami berharap dengan pelatihan ini, masyarakat dan petugas dapat lebih sigap dalam memberikan pertolongan pertama, sehingga angka fatalitas korban kecelakaan bisa ditekan,” ujar Rudi.
Kolaborasi dengan Instruktur Ahli
Untuk memastikan kualitas pelatihan, Jasa Raharja menggandeng instruktur PPGD dari RSUD dr. Soedono Madiun. Instruktur tersebut memberikan materi dan praktik langsung tentang langkah-langkah pertolongan pertama, seperti penanganan luka, pendarahan, patah tulang, hingga resusitasi jantung paru (RJP). Peserta juga diajarkan cara mengidentifikasi kondisi darurat dan melakukan evakuasi korban dengan aman.Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta. Salah satu warga Ngawi, Siti Aminah, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. “Selama ini, kami sering melihat kecelakaan di jalan lingkar, tapi tidak tahu harus berbuat apa. Sekarang, kami punya bekal untuk membantu korban sebelum ambulans datang,” ujarnya.
Pelatihan PPGD ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi peserta, tetapi juga menciptakan efek berantai di masyarakat. Dengan semakin banyaknya warga yang terlatih, diharapkan angka fatalitas korban kecelakaan dapat ditekan, terutama di daerah-daerah rawan seperti Ngawi.
Jasa Raharja berencana melanjutkan inisiatif serupa di daerah-daerah lain dengan tingkat kecelakaan tinggi. Langkah ini sejalan dengan komitmen Jasa Raharja untuk tidak hanya menjadi penanggung jawab pascakecelakaan, tetapi juga aktif berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas.
Dengan adanya pelatihan PPGD ini, Jasa Raharja membuktikan bahwa upaya pencegahan dan edukasi masyarakat merupakan kunci penting dalam mengurangi dampak kecelakaan lalu lintas di Indonesia.