Kolaborasi BUMN dan Kampus: Langkah Nyata PT Jasa Raharja dan Unpad Selamatkan Generasi MudaSUARAJATIM - Ruang Rapat Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi saksi langkah strategis dua institusi besar. Pada Jumat, 7 Maret 2025, PT Jasa Raharja dan Unpad menjalin kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang menjanjikan transformasi di bidang keselamatan lalu lintas, pendidikan, hingga pengembangan SDM.
![]() |
Penandatanganan MoU PT Jasa Raharja dan Unpad untuk Program Keselamatan Berlalu Lintas di Gedung Rektorat Jatinangor |
Acara ini tak hanya sekadar ritual birokrasi, melainkan janji kolektif untuk menyelamatkan ribuan nyawa—khususnya generasi muda yang menjadi korban terbesar kecelakaan lalu lintas.
Dari Data ke Aksi: Mahasiswa sebagai Korban dan Solusi
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, membuka pembicaraan dengan data yang mengiris hati: 34% korban kecelakaan lalu lintas adalah pelajar dan mahasiswa. “Ini ironi. Di usia produktif, masa depan bangsa justru terancam karena kurangnya kesadaran berlalu lintas,” ujarnya dengan nada tegas. Angka 152 ribu kecelakaan per tahun dan 26-27 ribu korban jiwa, menurutnya, adalah “darurat yang tak boleh diabaikan”.
Inspirasi datang dari Jepang, negara yang berhasil memangkas angka kematian akibat kecelakaan dari 16 ribu (1970-an) menjadi 2.618 (2024) melalui pendidikan sejak dini. PT Jasa Raharja pun menggandeng Kementerian Pendidikan untuk merancang kurikulum keselamatan berlalu lintas bagi siswa SD-SMA—program pertama di Indonesia yang mengadopsi model Negeri Sakura. “Kami ingin anak-anak tak hanya paham teori, tapi menjadikan keselamatan sebagai budaya,” tambah Rivan.
Sinergi BUMN dan Akademisi: Membangun Ekosistem Berkeselamatan
Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita, menyambut kolaborasi ini sebagai “jembatan antara teori dan praktik”. Ia menegaskan, kerja sama ini akan memperkaya riset, pengabdian masyarakat, dan kurikulum kampus.
“Mahasiswa perlu melihat langsung bagaimana BUMN seperti Jasa Raharja mengelola risiko dan inovasi,” katanya. Dukungan juga datang dari Wakil Rektor Bidang Riset Unpad, Prof. Rizky Abdulah, yang menyebut kolaborasi ini sebagai “laboratorium hidup” bagi pengembangan ilmu terapan.
Tak hanya di ruang kelas, MoU ini akan diwujudkan dalam proyek percontohan “Kampus Tertib Lalu Lintas”. Rivan berencana melibatkan Korps Lalu Lintas (Korlantas) untuk menciptakan ekosistem kampus yang mengedepankan keselamatan. “Kita tiru disiplin Singapura. Jika mahasiswa bisa tertib di kampus, ini akan menjadi kebiasaan yang dibawa ke masyarakat,” ujarnya.
Dari MoU ke Aksi Nyata: Pendidikan, Riset, dan Teknologi
Kolaborasi ini akan melahirkan program konkret:
- Pendidikan Keselamatan: Integrasi modul keselamatan berlalu lintas dalam kurikulum Unpad, termasuk pelatihan untuk mahasiswa sebagai agen perubahan.
- Riset Bersama: Pengembangan teknologi pendeteksi risiko kecelakaan dan analisis data untuk memetakan titik rawan di Indonesia.
- Kampus Percontohan: Pembuatan zona tertib lalu lintas di kampus Unpad Jatinangor, dilengkapi simulasi dan kampanye kreatif melibatkan mahasiswa.
- Pengabdian Masyarakat: Desa binaan dengan program edukasi keselamatan bagi masyarakat, terutama di daerah rawan kecelakaan.
Harwan Muldidarmawan, Direktur Kepatuhan PT Jasa Raharja, menambahkan bahwa kolaborasi dengan Unpad akan memperkuat tata kelola risiko perusahaan. “Kami butuh pendekatan ilmiah dari akademisi untuk menyusun strategi yang efektif,” jelasnya.
Investasi untuk Generasi Mendatang
Prof. Zahrotur Rusyda Hinduan, Wakil Rektor Bidang Akademik Unpad, melihat kerja sama ini sebagai momentum untuk membentuk karakter mahasiswa. “Kami ingin lulusan Unpad tak hanya cerdas secara akademis, tapi juga menjadi pelopor keselamatan di masyarakat,” tuturnya.
Di penghujung acara, Rivan berpesan: “Ini bukan tentang angka di atas kertas, tapi tentang nyawa. Setiap korban yang terselamatkan adalah warisan terbaik untuk masa depan.” Dengan semangat kolaboratif, PT Jasa Raharja dan Unpad membuktikan bahwa sinergi BUMN-akademisi bisa menjadi solusi nyata bagi masalah bangsa—satu langkah demi langkah, dari MoU ke jalan raya.