Peran Guru Jadi Garda Depan Edukasi Keselamatan Berkendara di Sekolah

SUARAJATIM - Kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara di kalangan pelajar menjadi perhatian utama PT Jasa Raharja Cabang Malang. Bersama Dinas Perhubungan Kota Batu, mereka menggelar kegiatan Sosialisasi Keselamatan Sekolah atau “Si Slamet” di SMKN 2 Kota Batu, Rabu (17/9).

Petugas Jasa Raharja Malang memberikan edukasi keselamatan berkendara kepada guru SMKN 2 Batu dalam program Si Slamet.
Kegiatan ini tak sekadar mengingatkan soal pentingnya memakai helm atau mematuhi rambu lalu lintas. Di dalamnya, juga terselip program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL), yang menempatkan guru sebagai ujung tombak penyampai pesan keselamatan kepada siswa.
Kepala PT Jasa Raharja Cabang Malang, Eko Mulyanto, menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan agar pesan keselamatan lebih membumi dan berkesinambungan di lingkungan sekolah.

“Pengajar adalah orang yang memiliki tanggung jawab besar terhadap perilaku para murid dan menjadi teladan bagi mereka. Melalui sosok pengajar itulah kami ingin melakukan penyampaian yang bersifat rutin sehingga dapat tertanam di benak para murid betapa pentingnya keselamatan berkendara,” ujar Eko.

Selain mengedukasi siswa, kegiatan “Si Slamet” juga mengingatkan masyarakat sekitar bahwa kawasan Kota Batu termasuk dalam wilayah yang berkontribusi terhadap angka kecelakaan di Malang Raya. Berdasarkan catatan Jasa Raharja, rata-rata 1,5 orang meninggal dunia per hari di wilayah tersebut akibat kecelakaan lalu lintas.

Fakta itu menjadi dasar pentingnya peran aktif pengajar. Di usia produktif, pelajar cenderung membutuhkan bimbingan yang konsisten untuk memahami arti tertib berlalu lintas.

“Sosialisasi dan edukasi keselamatan berkendara tidak harus disampaikan hanya oleh petugas. Lingkungan serta orang terdekat juga bisa menjadi penyampai pesan keselamatan. Ini bagian dari upaya pencegahan kecelakaan agar keselamatan di kalangan pelajar dapat tercapai,” tutup Eko.

Melalui kegiatan ini, Jasa Raharja ingin menegaskan bahwa keselamatan di jalan bukan semata tanggung jawab aparat, melainkan tanggung jawab sosial bersama. Dan sekolah, dengan peran guru di dalamnya, menjadi titik awal membangun budaya tertib lalu lintas sejak dini.

LihatTutupKomentar