SUARAJATIM - Dalam upaya memperkuat fondasi tata kelola perusahaan yang sehat, Jasa Raharja menggelar kegiatan pembinaan dan evaluasi Good Corporate Governance (GCG) di Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Harwan Muldidarmawan, didampingi oleh Mas Achmad Daniri, seorang ahli tata kelola perusahaan.
![]() |
| Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja Harwan Muldidarmawan saat memimpin evaluasi GCG di Kanwil NTT |
“Budaya kepatuhan harus tumbuh dari kesadaran bersama, bukan karena tuntutan regulasi. Kepatuhan dan integritas adalah nilai yang perlu hidup dalam setiap proses bisnis agar kepercayaan publik terhadap Jasa Raharja semakin kuat,” ujar Harwan.
Sebagai pelaksana program Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang (DPWKP) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), Jasa Raharja memikul tanggung jawab besar dalam memberikan layanan publik yang adil, cepat, dan transparan. Oleh karena itu, penerapan prinsip GCG menjadi keharusan mutlak.
Dalam site visit assessment di Kupang, tim Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko meninjau langsung keselarasan antara kebijakan pusat dan praktik di lapangan. Evaluasi ini mencakup aspek transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran.
“Selain menilai kepatuhan terhadap standar GCG, dalam proses asesmen ini kami juga meneguhkan komitmen untuk terus memperbaiki diri. Hasil evaluasi akan menjadi dasar bagi transformasi sistem manajemen risiko yang lebih adaptif,” jelas Harwan.
Kegiatan ini juga menjadi ruang dialog antara kantor pusat dan wilayah. Koordinasi yang erat diharapkan mampu menyamakan persepsi dan memperkuat konsistensi dalam penerapan manajemen risiko.
Sejalan dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-2/MBU/03/2023, Jasa Raharja terus menjaga capaian skor GCG yang telah berada pada kategori “Sangat Baik.” Capaian ini bukan hanya angka, tetapi cerminan dari keseriusan perusahaan dalam menjaga integritas operasional.
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa tata kelola bukan sekadar dokumen atau prosedur. Ia adalah napas dari setiap keputusan dan tindakan perusahaan. Dengan pondasi yang kuat, Jasa Raharja menatap masa depan sebagai entitas yang tangguh, adaptif, dan dipercaya publik.

