SUARAJATIM – Kawasan Bromo di Kabupaten Malang terus menjadi magnet wisatawan domestik dan internasional. Tingginya arus kendaraan di jalur ini berpotensi memicu kecelakaan lalu lintas. Untuk itu, enam institusi kunci berkumpul dalam Rapat Forum Lalu Lintas Kabupaten Malang, Kamis (23/7).
Pertemuan di Ruang Digital Bagops Polres Malang itu menghadirkan perwakilan Jasa Raharja Cabang Malang, Satlantas Polres Malang, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, serta Paguyuban Jeep Bromo Tengger Semeru Trans 4x4. Fokusnya pada penanganan tiga titik rawan kecelakaan di jalur wisata Bromo, khususnya wilayah Kecamatan Poncokusumo.
Eko Mulyanto, Kepala Cabang PT Jasa Raharja Malang, menyoroti kompleksitas tantangan di kawasan ini. “Kepadatan lalu lintas dan peningkatan volume kendaraan di jalur wisata Bromo membuka peluang kecelakaan. Perlu kerja sama semua pihak untuk menekan angka kejadian,” ujarnya.
Forum merancang aksi konkret pencegahan kecelakaan. Rencana tindak lanjut mencakup penguatan koordinasi operasional dan sosialisasi aturan berlalu lintas. Upaya ini diharapkan menciptakan lingkungan wisata yang lebih aman, sekaligus meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Eko menambahkan: “Sinergi antar pemangku kepentingan akan berjalan terus. Dengan kewenangan masing-masing, kita bisa memberi efek positif bagi Kabupaten Malang.”
Keberhasilan inisiatif ini diprediksi berpengaruh pada sektor pariwisata. Lingkungan yang tertib dan aman dapat memperkuat daya tarik Bromo sebagai destinasi prioritas. Partisipasi paguyuban Jeep setempat juga dinilai vital mengingat peran mereka dalam transportasi wisatawan.
Pertemuan ini menjadi langkah awal pemantauan terpadu di titik-titik rawan. Evaluasi berkala akan dilakukan untuk mengukur efektivitas langkah pencegahan. Harapannya, angka kecelakaan di koridor wisata ikonik Jawa Timur ini dapat ditekan signifikan.
![]() |
Perwakilan Jasa Raharja, Satlantas Polres Malang, dan instansi terkait rapat koordinasi keselamatan jalur Bromo, Kamis (23/7). |
Eko Mulyanto, Kepala Cabang PT Jasa Raharja Malang, menyoroti kompleksitas tantangan di kawasan ini. “Kepadatan lalu lintas dan peningkatan volume kendaraan di jalur wisata Bromo membuka peluang kecelakaan. Perlu kerja sama semua pihak untuk menekan angka kejadian,” ujarnya.
Forum merancang aksi konkret pencegahan kecelakaan. Rencana tindak lanjut mencakup penguatan koordinasi operasional dan sosialisasi aturan berlalu lintas. Upaya ini diharapkan menciptakan lingkungan wisata yang lebih aman, sekaligus meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Eko menambahkan: “Sinergi antar pemangku kepentingan akan berjalan terus. Dengan kewenangan masing-masing, kita bisa memberi efek positif bagi Kabupaten Malang.”
Keberhasilan inisiatif ini diprediksi berpengaruh pada sektor pariwisata. Lingkungan yang tertib dan aman dapat memperkuat daya tarik Bromo sebagai destinasi prioritas. Partisipasi paguyuban Jeep setempat juga dinilai vital mengingat peran mereka dalam transportasi wisatawan.
Pertemuan ini menjadi langkah awal pemantauan terpadu di titik-titik rawan. Evaluasi berkala akan dilakukan untuk mengukur efektivitas langkah pencegahan. Harapannya, angka kecelakaan di koridor wisata ikonik Jawa Timur ini dapat ditekan signifikan.