Rakor Peningkatan Keselamatan Transportasi Wisata Bromo Probolinggo

SUARAJATIM – Pemerintah Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi Forum Komunikasi Lalu Lintas. Pertemuan pada Senin, 1 September 2025 itu membahas peningkatan keselamatan transportasi, khususnya di kawasan wisata Gunung Bromo. Fokus utama tertuju pada pengawasan kendaraan jeep penunjang pariwisata.

Peserta rapat koordinasi keselamatan transportasi membahas peta wilayah Bromo di Kabupaten Probolinggo.
Rapat koordinasi melibatkan Dinas Perhubungan, Kepolisian, dan Jasa Raharja membahas keselamatan transportasi di kawasan wisata Bromo.
Rapat dihadiri perwakilan Dinas Perhubungan, Kepolisian, Jasa Raharja, UPT Balai Uji KIR, Diskominfo, dan BPPKAD. Forum ini membahas langkah konkret pencegahan kecelakaan. Langkah tersebut mencakup himbauan kehati-hatian di titik rawan dan penguatan uji KIR berkala untuk kendaraan jeep.

Mekanisme ramp check atau pemeriksaan mendadak di lokasi operasi kendaraan jeep di Bromo menjadi salah satu instrumen pengawasan. Opsi pelaksanaan uji KIR dengan sistem jemput bola untuk armada jeep juga dikaji. Tujuannya memastikan kelaikan kendaraan secara lebih menyeluruh dan akomodatif.

Kawasan Tertib Lalu Lintas di wilayah Kabupaten Probolinggo turut menjadi agenda pembahasan. Setiap perwakilan stakeholder menyampaikan tanggapan serta rencana tindak lanjut untuk mendukung program ini. Sinergi antarlembaga dinilai krusial dalam menekan angka kecelakaan.

Kehadiran dan kontribusi Jasa Raharja dalam forum ini menegaskan pentingnya aspek pencegahan. Kepala Cabang Jasa Raharja Probolinggo, Syarif Muhammad Syafiq, menyatakan dukungan terhadap langkah-langkah yang dihasilkan.

“Forum dan kegiatan ini menjadi wadah koordinasi dan komunikasi yang efektif. Setiap stakeholder dapat memberikan kontribusi positif bagi pencegahan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Probolinggo,” ujar Syarif.

Kolaborasi multidimensi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem transportasi yang lebih aman dan tertib. Dampaknya tidak hanya untuk keselamatan pengguna jalan, tetapi juga keberlangsungan pariwisata Bromo sebagai destinasi unggulan.

LihatTutupKomentar