SUARAJATIM – Jasa Raharja kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesadaran keselamatan berlalu lintas di kalangan pelajar. Pada Kamis, 20 Februari 2025, Jasa Raharja menggelar kegiatan "Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas" di SMKN PGRI Ngawi. Program ini bertujuan untuk melibatkan guru sebagai agen perubahan dalam menyebarkan pesan keselamatan kepada siswa.
Berdasarkan data Jasa Raharja Madiun, kelompok usia 15–19 tahun menempati peringkat pertama sebagai korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) sepanjang tahun 2024. Fakta ini menjadi alasan utama Jasa Raharja terus gencar mengedukasi pelajar dan tenaga pengajar di sekolah-sekolah, terutama yang berada di jalur rawan kecelakaan.
Ommy Gusbella, Penanggung Jawab PT Jasa Raharja Kantor Pelayanan Ngawi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya preventif untuk mengurangi angka kecelakaan di kalangan pelajar. "Kami menggandeng guru karena mereka memiliki peran strategis dalam membentuk perilaku siswa. Guru diharapkan dapat menyampaikan pesan keselamatan berlalu lintas kepada murid-muridnya," ujar Ommy.
Ommy juga menekankan bahwa pencegahan kecelakaan lalu lintas bukan hanya tanggung jawab Jasa Raharja, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk guru. "Guru adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap siswa selama di sekolah. Oleh karena itu, mereka memiliki peran penting dalam menanamkan budaya keselamatan berlalu lintas," tambahnya.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang risiko dan dampak kecelakaan lalu lintas. Para guru diajak untuk memahami faktor-faktor penyebab kecelakaan, seperti kurangnya disiplin dalam berkendara, penggunaan helm yang tidak tepat, dan pengaruh gadget saat mengemudi.
Selain itu, Jasa Raharja juga memberikan materi tentang pentingnya mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan menjaga konsentrasi saat berkendara. Harapannya, guru dapat menjadi contoh bagi siswa dalam menerapkan perilaku berkendara yang aman dan bertanggung jawab.
Program "Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas" telah rutin dilaksanakan di berbagai sekolah di Karesidenan Madiun. Jasa Raharja berharap, dengan melibatkan guru, pesan keselamatan dapat lebih efektif tersampaikan kepada siswa. "Kami yakin, jika guru dan sekolah turut aktif, angka kecelakaan di kalangan pelajar dapat ditekan," pungkas Ommy.
Dengan adanya kegiatan ini, Jasa Raharja berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan budaya keselamatan berlalu lintas, terutama di kalangan generasi muda. Dukungan dari guru dan sekolah diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut.
![]() |
Guru SMKN PGRI Ngawi mengikuti sosialisasi keselamatan lalu lintas oleh Jasa Raharja. |
Berdasarkan data Jasa Raharja Madiun, kelompok usia 15–19 tahun menempati peringkat pertama sebagai korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) sepanjang tahun 2024. Fakta ini menjadi alasan utama Jasa Raharja terus gencar mengedukasi pelajar dan tenaga pengajar di sekolah-sekolah, terutama yang berada di jalur rawan kecelakaan.
Ommy Gusbella, Penanggung Jawab PT Jasa Raharja Kantor Pelayanan Ngawi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya preventif untuk mengurangi angka kecelakaan di kalangan pelajar. "Kami menggandeng guru karena mereka memiliki peran strategis dalam membentuk perilaku siswa. Guru diharapkan dapat menyampaikan pesan keselamatan berlalu lintas kepada murid-muridnya," ujar Ommy.
Ommy juga menekankan bahwa pencegahan kecelakaan lalu lintas bukan hanya tanggung jawab Jasa Raharja, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk guru. "Guru adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap siswa selama di sekolah. Oleh karena itu, mereka memiliki peran penting dalam menanamkan budaya keselamatan berlalu lintas," tambahnya.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang risiko dan dampak kecelakaan lalu lintas. Para guru diajak untuk memahami faktor-faktor penyebab kecelakaan, seperti kurangnya disiplin dalam berkendara, penggunaan helm yang tidak tepat, dan pengaruh gadget saat mengemudi.
Selain itu, Jasa Raharja juga memberikan materi tentang pentingnya mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan menjaga konsentrasi saat berkendara. Harapannya, guru dapat menjadi contoh bagi siswa dalam menerapkan perilaku berkendara yang aman dan bertanggung jawab.
Program "Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas" telah rutin dilaksanakan di berbagai sekolah di Karesidenan Madiun. Jasa Raharja berharap, dengan melibatkan guru, pesan keselamatan dapat lebih efektif tersampaikan kepada siswa. "Kami yakin, jika guru dan sekolah turut aktif, angka kecelakaan di kalangan pelajar dapat ditekan," pungkas Ommy.
Dengan adanya kegiatan ini, Jasa Raharja berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan budaya keselamatan berlalu lintas, terutama di kalangan generasi muda. Dukungan dari guru dan sekolah diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut.