SUARAJATIM – Sebanyak 72,92 persen korban kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, merupakan laki-laki dalam usia produktif. Temuan ini menjadi perhatian serius dalam Rapat Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas (FKLL).
![]() |
Rapat FKLL di Aula Satlantas Polres Tuban membahas identifikasi dan penanganan titik rawan kecelakaan yang banyak menimpa usia produktif. (Dok. Satlantas Polres Tuban) |
Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Tuban, Igemuri, memaparkan data kecelakaan. Beberapa kecamatan menjadi titik daerah rawan laka. Lokasi tersebut adalah Kecamatan Tuban, Semanding, Jenu, Plumpang, dan Merakurak. Di wilayah-wilayah itu, angka kejadiannya terus menunjukkan peningkatan.
“Jasa Raharja akan selalu berperan aktif dalam menjaga Keselamatan Lalu Lintas, kegiatan ini adalah wujud kami kepada masyarakat agar terciptanya rasa aman dan nyaman saat berkendara,” tutur Igemuri.
Iptu Eko Sulistyo, Kanit Gakkum Satlantas Polres Tuban, menambahkan faktor penyebab. Aktivitas lalu lintas yang mencampur kendaraan roda besar dan kecil di jalur utama meningkatkan risiko. Kontur jalan yang bergelombang dan adanya lubang di badan jalan turut memperbesar peluang terjadinya kecelakaan.
Masing-masing instansi menyampaikan langkah penanganan. Jasa Raharja fokus pada sosialisasi di daerah rawan melalui Program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas. Program Aksi Simpatik juga digiatkan untuk memberikan himbauan kehati-hatian kepada pengendara.
Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan akan mengkaji ulang rute yang dilalui Kendaraan Roda Besar. Sementara itu, Satlantas Polres Tuban akan mengintensifkan patroli pada titik-titik rawan yang telah teridentifikasi.
Langkah kolektif ini diharapkan dapat menekan angka kecelakaan, khususnya untuk melindungi kelompok usia yang paling banyak terdampak.