Jasa Raharja Dorong Guru Membentuk Kesadaran Berkendara Pelajar di Titik Rawan Kecelakaan

SUARAJATIM - PT Jasa Raharja Cabang Malang berkolaborasi dengan Astra Honda Motor dan Satlantas Polres Malang menyasar guru dalam program sosialisasi keselamatan berkendara. Kegiatan digelar di SMAN 1 Lawang, Kabupaten Malang, Jumat (15/8). Lokasi sekolah ini berada di wilayah yang tercatat sebagai titik rawan kecelakaan lalu lintas.

Instruktur menjelaskan keselamatan berkendara di depan guru SMAN 1 Lawang
Kegiatan sosialisasi oleh Jasa Raharja, Astra Honda Motor, dan Satlantas Polres Malang bagi para pengajar SMAN 1 Lawang, Jumat (15/8).
Eko Mulyanto, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Malang, menyatakan pemilihan guru sebagai sasaran utama memiliki alasan strategis. Guru merupakan figur yang memiliki tanggung jawab dan pengaruh besar terhadap perilaku siswa.

“Pengajar adalah orang yang memiliki tanggung jawab besar terhadap perilaku para murid dan menjadi teladan bagi mereka. Melalui sosok pengajar itulah kami ingin melakukan penyampaian yang bersifat rutin sehingga dapat tersampaikan serta tertanam di benak para murid sekolah betapa pentingnya keselamatan berkendara,” ujar Eko Mulyanto.

Dia menjelaskan, usia produktif seperti pelajar memerlukan bimbingan dan arahan dalam kehidupan sehari-hari. Tata tertib berkendara menjadi bagian penting yang perlu ditanamkan. Peran guru dinilai efektif untuk memberikan arahan dan himbauan langsung kepada para pelajar.

Eko menambahkan, pesan keselamatan tidak hanya disampaikan oleh petugas. Lingkungan terdekat, termasuk guru di sekolah, dapat menjadi agen penyampai pesan yang efektif.

“Sosialisasi, edukasi perihal keselamatan berkendara tidak harus disampaikan hanya oleh petugas saja namun lingkungan serta orang terdekat sekitar bisa menjadi penyampai pesan keselamatan berkendara, dan ini merupakan pelaksanaan program kerja di bidang keselamatan transportasi terutama dalam hal pencegahan kecelakaan. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif sehingga keselamatan di kalangan pelajar dapat tercapai,” tutup Eko Mulyanto.

Program ini merupakan langkah preventif untuk menekan angka kecelakaan, khususnya yang melibatkan pelajar. Diharapkan, para guru dapat menyampaikan dan mengingatkan pentingnya keselamatan berkendara kepada siswa secara berkelanjutan. Integrasi antara institusi pemerintah, swasta, dan dunia pendidikan diharapkan menciptakan budaya tertib lalu lintas sejak dini.

LihatTutupKomentar