Jasa Raharja dan KNKT Sosialisasikan Pedoman Keselamatan Bus di Terminal Caruban

Sosialisasi Aturan Persiapan Operasional Bus: Jasa Raharja dan KNKT Pasang Sticker Pedoman Keselamatan di Terminal Caruban

SUARAJATIM – PT Jasa Raharja terus berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan transportasi di Indonesia. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah dengan bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam menyusun Pedoman Pengecekan Kelayakan Bus Sebelum Beroperasi atau Practical Guidance. Pedoman ini bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan keselamatan penumpang angkutan umum.
Jasa Raharja, KNKT, keselamatan transportasi, pedoman keselamatan bus, Terminal Caruban, sosialisasi keselamatan, sticker pedoman bus.
Sticker pedoman keselamatan bus Jasa Raharja dan KNKT di Terminal Caruban Madiun

Pada Kamis, 20 Februari 2025, Jasa Raharja bersama KNKT melaksanakan sosialisasi dan pemasangan sticker pedoman keselamatan di Terminal Caruban, Madiun. Sticker tersebut ditempelkan di dekat kemudi bus sebagai pengingat bagi supir untuk memeriksa kelayakan kendaraan sebelum beroperasi.

Rudi Elfis, SE., MM., CHCM, Kepala Jasa Raharja Cabang Madiun, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas. “Kami ingin melibatkan supir dan pemilik bus untuk lebih memperhatikan kondisi kendaraan sebelum beroperasi. Ini penting untuk keselamatan semua pihak,” ujarnya.

Poin Penting dalam Pedoman Keselamatan

Pedoman yang disosialisasikan mencakup beberapa langkah penting yang harus dilakukan oleh supir dan awak bus sebelum memulai operasional, antara lain:
  1. Memastikan Kendaraan Diparkir di Tempat yang Aman – Lokasi parkir yang aman dapat mengurangi risiko kecelakaan.
  2. Memeriksa Kebocoran Pneumatic – Kebocoran pada sistem pneumatic dapat memengaruhi performa bus.
  3. Memastikan Tabung Udara Bersih – Tabung udara yang bersih dan berfungsi baik penting untuk sistem pengereman.
  4. Memeriksa Fungsi Rem – Rem yang berfungsi optimal adalah kunci keselamatan berkendara.
  5. Memastikan Tidak Ada Kebocoran Hidrolik – Kebocoran hidrolik dapat menyebabkan kegagalan sistem.
  6. Memeriksa Tekanan dan Kondisi Ban – Ban yang baik dan tekanan yang tepat mengurangi risiko kecelakaan.

Dampak Positif bagi Keselamatan Transportasi

Diharapkan, sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran supir dan pemilik bus tentang pentingnya menjaga kelayakan kendaraan. Dengan demikian, keselamatan dan kenyamanan penumpang dapat lebih terjamin.

Kegiatan ini juga mendapat respons positif dari para pengusaha otobus dan supir yang hadir. Mereka menyadari bahwa pedoman ini bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap keselamatan bersama.

Meskipun sosialisasi ini telah dilakukan, tantangan terbesar adalah menjaga konsistensi dalam penerapan pedoman tersebut. Jasa Raharja dan KNKT berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan budaya keselamatan yang berkelanjutan.

Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan, dan keselamatan transportasi umum di Indonesia semakin meningkat.
LihatTutupKomentar