SUARAJATIM (23/4) — Jasa Raharja Cabang Probolinggo bersama Polres Lumajang menggelar Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL) untuk membahas strategi penurunan angka kecelakaan di Kabupaten Lumajang. Forum yang digelar di Aula Kantor Polres Lumajang ini menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam mewujudkan keselamatan transportasi yang berkelanjutan.
Kepala Jasa Raharja Cabang Probolinggo, Syarif Muhammad Syafiq, SE., MM, menyatakan bahwa kecelakaan lalu lintas tidak hanya menjadi tanggung jawab institusi tertentu, melainkan memerlukan sinergi antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat. “Kami berkomitmen memperkuat program edukasi, penegakan aturan, serta layanan korban untuk menciptakan ekosistem transportasi yang lebih aman,” ujarnya.
Dalam forum tersebut, Jasa Raharja memaparkan tiga inisiatif utama. Pertama, peningkatan sosialisasi keselamatan berlalu lintas melalui kampanye di sekolah, komunitas, dan media digital. Kedua, optimalisasi kerja sama dengan Polres Lumajang dan Dinas Perhubungan dalam operasi gabungan untuk menertibkan pelanggaran, seperti penggunaan helm dan kecepatan kendaraan. Ketiga, penyediaan layanan responsif bagi korban kecelakaan, termasuk percepatan klaim asuransi dan pendampingan hukum.
Data Polres Lumajang menunjukkan, sepanjang 2024, terdapat 217 kasus kecelakaan di wilayah tersebut, dengan faktor dominan meliputi human error (65%), kondisi kendaraan (20%), dan infrastruktur (15%). Untuk mengatasi hal ini, FKLL 2025 juga membahas rencana pemasangan rambu-rambu tambahan di titik rawan, seperti jalur menanjam di Kecamatan Tempursari dan Padang.
“Forum ini menjadi langkah awal untuk menyelaraskan visi antara pemangku kepentingan. Harapannya, angka kecelakaan bisa turun 30% pada 2026,” tambah Syarif.
Ke depan, Jasa Raharja akan memperluas program simulasi keselamatan berbasis virtual reality (VR) bagi pengendara muda, serta mengintegrasikan data kecelakaan dengan sistem pemantauan digital untuk evaluasi kebijakan lebih akurat. Dengan langkah strategis ini, Lumajang diharapkan menjadi contoh daerah dengan komitmen tinggi dalam mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.
![]() |
Jasa Raharja dan Polres Lumajang hadiri FKLL 2025 untuk tekan angka kecelakaan |
Dalam forum tersebut, Jasa Raharja memaparkan tiga inisiatif utama. Pertama, peningkatan sosialisasi keselamatan berlalu lintas melalui kampanye di sekolah, komunitas, dan media digital. Kedua, optimalisasi kerja sama dengan Polres Lumajang dan Dinas Perhubungan dalam operasi gabungan untuk menertibkan pelanggaran, seperti penggunaan helm dan kecepatan kendaraan. Ketiga, penyediaan layanan responsif bagi korban kecelakaan, termasuk percepatan klaim asuransi dan pendampingan hukum.
Data Polres Lumajang menunjukkan, sepanjang 2024, terdapat 217 kasus kecelakaan di wilayah tersebut, dengan faktor dominan meliputi human error (65%), kondisi kendaraan (20%), dan infrastruktur (15%). Untuk mengatasi hal ini, FKLL 2025 juga membahas rencana pemasangan rambu-rambu tambahan di titik rawan, seperti jalur menanjam di Kecamatan Tempursari dan Padang.
“Forum ini menjadi langkah awal untuk menyelaraskan visi antara pemangku kepentingan. Harapannya, angka kecelakaan bisa turun 30% pada 2026,” tambah Syarif.
Ke depan, Jasa Raharja akan memperluas program simulasi keselamatan berbasis virtual reality (VR) bagi pengendara muda, serta mengintegrasikan data kecelakaan dengan sistem pemantauan digital untuk evaluasi kebijakan lebih akurat. Dengan langkah strategis ini, Lumajang diharapkan menjadi contoh daerah dengan komitmen tinggi dalam mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.