SUARAJATIM – PT Jasa Raharja Perwakilan Malang menggandeng Astra Honda Motor dan Satlantas Polres Malang dalam pelatihan keselamatan berkendara. Kegiatan di SMA Cendika Bangsa Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (18/7), melibatkan puluhan pengajar. Sekolah ini terletak di wilayah rawan kecelakaan berdasarkan catatan Polres Malang.
Eko Mulyanto, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Malang, menjelaskan guru menjadi ujung tombak perubahan perilaku pelajar. "Pengajar punya tanggung jawab besar membentuk karakter murid. Mereka bisa menyampaikan pesan keselamatan berkendara secara rutin, sehingga tertanam kuat di benak siswa," ujarnya.
Pelajar usia produktif dinilai rentan terlibat kecelakaan lalu lintas. Data Satlantas Polres Malang menunjukkan, 40% kecelakaan di wilayahnya melibatkan remaja. Sekolah menjadi tempat strategis untuk menekan angka tersebut.
"Edukasi keselamatan tidak hanya tugas petugas. Lingkungan terdekat seperti guru juga efektif menyampaikan pesan ini. Ini bagian dari pencegahan kecelakaan jangka panjang," tambah Eko.
Pelatihan mencakup simulasi berkendara aman, teknik pengereman darurat, dan pemahaman rambu lalu lintas. Para guru juga dibekali modul untuk diajarkan dalam kelas. Ahmad Fauzi, pengajar olahraga SMA Cendika, mengapresiasi inisiatif ini. "Materinya praktis. Kami bisa langsung membagikannya ke siswa, terutama yang mulai menggunakan motor ke sekolah," katanya.
Kolaborasi tiga lembaga ini akan berlanjut dengan pemantauan bulanan. Program serupa direncanakan di sepuluh sekolah lain di Malang hingga akhir 2024.
![]() |
Pelatihan keselamatan berkendara untuk guru SMA Cendika Bangsa Kepanjen oleh Jasa Raharja, Astra Honda, dan Satlantas Polres Malang, Jumat (18/7). |
Pelajar usia produktif dinilai rentan terlibat kecelakaan lalu lintas. Data Satlantas Polres Malang menunjukkan, 40% kecelakaan di wilayahnya melibatkan remaja. Sekolah menjadi tempat strategis untuk menekan angka tersebut.
"Edukasi keselamatan tidak hanya tugas petugas. Lingkungan terdekat seperti guru juga efektif menyampaikan pesan ini. Ini bagian dari pencegahan kecelakaan jangka panjang," tambah Eko.
Pelatihan mencakup simulasi berkendara aman, teknik pengereman darurat, dan pemahaman rambu lalu lintas. Para guru juga dibekali modul untuk diajarkan dalam kelas. Ahmad Fauzi, pengajar olahraga SMA Cendika, mengapresiasi inisiatif ini. "Materinya praktis. Kami bisa langsung membagikannya ke siswa, terutama yang mulai menggunakan motor ke sekolah," katanya.
Kolaborasi tiga lembaga ini akan berlanjut dengan pemantauan bulanan. Program serupa direncanakan di sepuluh sekolah lain di Malang hingga akhir 2024.