Madiun Berkomitmen Tingkatkan Keselamatan Transportasi Pelajar Melalui Pemilihan Pelajar Pelopor 2025

SUARAJATIM - Dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar, Dinas Perhubungan Kota Madiun menggelar Rapat Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL) pada Selasa, 22 April 2025.

Rapat FKLL Tingkatkan Keselamatan Transportasi Pelajar di Madiun 2025
Kegiatan yang diadakan di Ruang Rapat Dinas Perhubungan ini fokus membahas koordinasi pelaksanaan Pemilihan Pelajar Pelopor Kota Madiun 2025, sebuah program tahunan untuk menumbuhkan kesadaran keselamatan berkendara di kalangan remaja.

Hadir sebagai bagian dari FKLL, Kepala Dinas Perhubungan Kota Madiun, Soeko Dwi Handiarto, menegaskan pentingnya peran pelajar sebagai agen perubahan dalam kampanye keselamatan transportasi.

“Pemilihan Pelajar Pelopor bukan sekadar kompetisi, tetapi upaya strategis untuk menciptakan duta yang mampu menyebarluaskan budaya tertib lalu lintas,” ujarnya. Tahun ini, peserta dari SMA/SMK diwajibkan membuat inovasi terkait keselamatan berlalu lintas sebagai salah satu kriteria penilaian. Sebanyak 50 pelajar akan bersaing untuk menjadi representasi generasi muda yang peduli keselamatan.

Dukungan kuat juga datang dari Jasa Raharja Cabang Madiun. Kemal Karman, Kepala Jasa Raharja setempat, menyoroti data korban kecelakaan lalu lintas pada 2024, di mana kelompok usia 15-19 tahun menempati posisi tertinggi.

“Ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Melalui program ini, kami ingin membangun jiwa pelopor keselamatan sejak dini,” tegas Kemal. Sebagai lembaga penjamin korban kecelakaan, Jasa Raharja tidak hanya fokus pada penanganan pascakejadian, tetapi juga aktif mendukung upaya preventif melalui edukasi dan kolaborasi antarinstansi.

Kolaborasi multisektoral dalam FKLL ini melibatkan kepolisian, Dinas Pendidikan Kota dan Provinsi Jawa Timur, serta akademisi dari universitas di Madiun. Rencananya, pemenang Pemilihan Pelajar Pelopor akan dilibatkan dalam kampanye sosialisasi di sekolah dan komunitas, mulai dari simulasi berkendara aman hingga penyebaran konten kreatif di media sosial.

Program ini diharapkan tidak hanya mengurangi angka kecelakaan, tetapi juga menciptakan ekosistem transportasi yang lebih bertanggung jawab. Dengan pendekatan partisipatif, generasi muda diajak menjadi bagian aktif dalam mewujudkan budaya berlalu lintas yang berkeselamatan.

Pemerintah kota optimistis langkah ini akan berdampak signifikan, terutama dalam mempersiapkan pelajar sebagai pengguna jalan yang cerdas dan taat aturan.

LihatTutupKomentar