SUARAJATIM (20/6) – Upaya konkret menekan angka kecelakaan lalu lintas pelajar digencarkan di SMKN 2 Trenggalek. Jasa Raharja Tulungagung, melalui Petugas Jasa Samsat (PJ Samsat) Trenggalek Wahyu M., bersama Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Polres Trenggalek, menggelar Program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL). Kegiatan ini menyasar seluruh guru di sekolah tersebut.
Acara berlangsung di Aula SMKN 2 Trenggalek, Jalan Ronggowarsito Gang Sidomukti Nomor 1, Kelurahan Sumbergedong. Materi inti yang disampaikan meliputi pentingnya keselamatan berlalu lintas dan kepatuhan terhadap rambu-rambu jalan. Fokus utama program ini adalah memposisikan guru sebagai agen penyampai pesan keselamatan kepada siswa.
"Guru memegang peran strategis. Mereka dapat mengingatkan siswa setiap hari tentang bahaya di jalan raya dan pentingnya mematuhi aturan," ujar Wahyu M., PJ Samsat Trenggalek, saat menyampaikan materi. Ia menekankan, pesan dari figur guru seringkali lebih didengar siswa.
Tujuan program PPKL jelas: menjadikan himbauan keselamatan sebagai bagian rutin interaksi di sekolah. Harapannya, kesadaran siswa SMKN 2 Trenggalek akan keselamatan berkendara meningkat. Hal ini diharapkan menurunkan risiko mereka menjadi korban kecelakaan.
Pihak SMKN 2 Trenggalek menyambut positif inisiatif ini. Sekolah berjanji melanjutkan sosialisasi internal secara teratur. Kolaborasi ini dianggap langkah tepat menjangkau pelajar secara efektif.
Dari Kantor Cabang Jasa Raharja Kediri, Kepala Cabang Nur Asnawi Aziz menyatakan program serupa digelar rutin di berbagai sekolah. Tujuannya tunggal: mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan pelajar. "Kegiatan PPKL ini kami laksanakan rutin di berbagai sekolah. Target kami jelas, menekan jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak sekolah," tegas Nur Asnawi Aziz. Ia menambahkan, edukasi sejak dini krusial membentuk budaya tertib berlalu lintas di generasi muda.
Program di SMKN 2 Trenggalek menjadi bukti sinergi antara institusi penjamin korban kecelakaan (Jasa Raharja), penegak hukum (POLRI), dan dunia pendidikan dalam membangun kesadaran keselamatan jalan raya dari tingkat sekolah.
![]() |
Petugas Jasa Raharja dan Polisi menyampaikan materi keselamatan lalu lintas kepada guru SMKN 2 Trenggalek di aula sekolah. |
"Guru memegang peran strategis. Mereka dapat mengingatkan siswa setiap hari tentang bahaya di jalan raya dan pentingnya mematuhi aturan," ujar Wahyu M., PJ Samsat Trenggalek, saat menyampaikan materi. Ia menekankan, pesan dari figur guru seringkali lebih didengar siswa.
Tujuan program PPKL jelas: menjadikan himbauan keselamatan sebagai bagian rutin interaksi di sekolah. Harapannya, kesadaran siswa SMKN 2 Trenggalek akan keselamatan berkendara meningkat. Hal ini diharapkan menurunkan risiko mereka menjadi korban kecelakaan.
Pihak SMKN 2 Trenggalek menyambut positif inisiatif ini. Sekolah berjanji melanjutkan sosialisasi internal secara teratur. Kolaborasi ini dianggap langkah tepat menjangkau pelajar secara efektif.
Dari Kantor Cabang Jasa Raharja Kediri, Kepala Cabang Nur Asnawi Aziz menyatakan program serupa digelar rutin di berbagai sekolah. Tujuannya tunggal: mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan pelajar. "Kegiatan PPKL ini kami laksanakan rutin di berbagai sekolah. Target kami jelas, menekan jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak sekolah," tegas Nur Asnawi Aziz. Ia menambahkan, edukasi sejak dini krusial membentuk budaya tertib berlalu lintas di generasi muda.
Program di SMKN 2 Trenggalek menjadi bukti sinergi antara institusi penjamin korban kecelakaan (Jasa Raharja), penegak hukum (POLRI), dan dunia pendidikan dalam membangun kesadaran keselamatan jalan raya dari tingkat sekolah.