FKLL Kota Kediri Perkuat Kolaborasi untuk Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

SUARAJATIM (29/4) – Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas (FKLL) Wilayah Kediri menggelar rapat koordinasi lintas sektor untuk menyusun strategi penurunan angka kecelakaan lalu lintas. Langkah ini diambil menyusul data yang menunjukkan peningkatan kasus kecelakaan sebesar 3% pada periode Januari-Maret 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
penurunan angka kecelakaan, keselamatan lalu lintas Kediri, operasi gabungan FKLL, sosialisasi SIM pelajar, pencegahan kecelakaan roda dua
Anggota FKLL Kota Kediri rapat koordinasi penanganan kecelakaan lalu lintas.

Kanit Laka Polres Kediri menyebut, mayoritas korban kecelakaan didominasi pengendara roda dua berusia produktif (17-35 tahun). “Faktor kelalaian pengemudi, ketiadaan SIM, dan ketidaklengkapan surat kendaraan menjadi penyebab utama. Kami akan fokus pada sosialisasi di sekolah, kampus, serta operasi kelengkapan kendaraan,” ujarnya dalam rapat yang dihadiri perwakilan kepolisian, dinas perhubungan, Jasa Raharja, dan organisasi masyarakat.

Jasa Raharja Cabang Kediri turut mendukung upaya ini melalui program operasi gabungan dan pemasangan rambu keselamatan di titik rawan kecelakaan. “Pop Up Blast akan dipasang di lokasi strategis untuk meningkatkan kesadaran pengendara. Kolaborasi antarinstansi kunci untuk memastikan efektivitas pencegahan,” tegas Andhe Christian, perwakilan Jasa Raharja.

FKLL juga merencanakan sosialisasi intensif di 15 sekolah dan 3 kampus di Kabupaten Kediri. Materi yang diberikan mencakup pentingnya kelengkapan SIM, helm SNI, serta teknik berkendara aman. Di sisi lain, operasi rutin akan menyasar pelanggar rambu lalu lintas, khususnya pengendara tanpa surat izin atau kendaraan tidak layak jalan.

Berdasarkan data, 65% kecelakaan di Kediri terjadi pada malam hari akibat kelelahan dan gangguan konsentrasi. Untuk itu, FKLL akan mengoptimalkan pemasangan lampu jalan dan pengecatan marka di area gelap. “Koordinasi dengan dinas PUPR sudah dilakukan untuk memperbaiki infrastruktur pendukung keselamatan,” tambah Kanit Laka.

Forum ini diharapkan menjadi wadah sinergi berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan langkah konkret seperti penambahan zona sekolah aman dan pelatihan simulasi kecelakaan, FKLL optimistis angka kecelakaan bisa ditekan 10% hingga akhir 2025. Masyarakat pun diajak aktif melaporkan titik rawan melalui saluran resmi kepolisian.
LihatTutupKomentar