Kolaborasi Jasa Raharja dan Polres Blitar Galakkan Kesadaran Keselamatan Berkendara

SUARAJATIM – Simpang Empat Poluhan di Kecamatan Srengat menjadi pusat perhatian. Jasa Raharja Kantor Pelayanan Tulungagung bersama Satlantas Polres Blitar menggelar aksi simpatik di tengah keramaian jalan. Tujuannya jelas: menekan angka kecelakaan lalu lintas melalui pendekatan langsung kepada masyarakat.

Jasa Raharja dan Polres Blitar membagikan helm kepada pengendara di Simpang Empat Poluhan, Srengat.
Kegiatan himbauan keselamatan berlalu lintas di Simpang Empat Poluhan, Blitar, 5 Agustus 2025. (Sumber: Humas Polres Blitar)
Ahmad Arif Budiman selaku Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Tulungagung turun langsung ke lokasi. Ia didampingi Arifin (Penanggung Jawab Jasa Raharja Blitar Kota) dan Sherly (Staf Jasa Raharja). Bersama personel Satlantas Polres Blitar yang dipimpin Kanit Gakkum IPDA Suratno. Kegiatan ini bukan sekadar seremonial. Tim secara aktif membagikan helm standar dan makanan ringan kepada pengendara yang melintas. Setiap penerima helm mendapat penjelasan singkat tentang pentingnya alat pelindung diri.

IPDA Suratno menekankan esensi kegiatan ini, "Hari ini kami memberikan himbauan kepada pengguna jalan untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas serta selalu mengutamakan keselamatan dalam berkendara juga keselamatan pengguna jalan lain."

Banyak pengendara sengaja melambatkan kendaraan untuk menyimak pesan tim. Sebagian bahkan turun dari motor guna berdiskusi singkat tentang risiko berkendara tanpa helm. Lokasi simpang empat sengaja dipilih sebagai titik strategis. Arus kendaraan menuju Pasar Srengat dan kawasan industri selalu padat di pagi hari.

Aksi ini menjadi bagian dari program rutin pencegahan kecelakaan. Jasa Raharja dan kepolisian terus menjalin koordinasi untuk perluasan jangkauan. Rencananya, kegiatan serupa akan digelar di titik rawan lain seperti perbatasan Kabupaten Blitar-Tulungagung dan jalur lintas selatan. Data kecelakaan selama tiga tahun terakhir menunjukkan, pelanggaran sederhana seperti tidak mengenakan helm menyumbang 40% cedera fatal.

Pendekatan humanis lewat pembagian perlengkapan keselamatan dinilai lebih efektif. Masyarakat tidak hanya mendengar teori, tetapi langsung merasakan manfaat kepedulian pihak terkait. Harapannya, angka kecelakaan di Blitar bisa menurun signifikan. Kesadaran kolektif menjadi penentu utama terciptanya budaya berlalu lintas yang bertanggung jawab.

LihatTutupKomentar