SUARAJATIM - Kesadaran berlalu lintas masih menjadi pekerjaan rumah di banyak daerah, termasuk di Kabupaten Trenggalek. Tingginya risiko kecelakaan, terutama yang melibatkan pengendara usia muda, menuntut pendekatan edukatif yang langsung menyentuh akar persoalan. Melalui kegiatan Safety Campaign, pesan tertib berlalu lintas dibawa lebih dekat ke masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami dan relevan dengan keseharian pengendara.
![]() |
| Safety Campaign di Trenggalek mengedukasi generasi muda soal keselamatan berkendara |
Program Safety Campaign ini dirancang dengan sejumlah fokus utama. Peserta mendapatkan paparan mengenai peraturan lalu lintas yang berlaku, disertai gambaran data kecelakaan sebagai bahan refleksi. Pendekatan ini bertujuan membuka kesadaran bahwa kecelakaan tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan sering diawali oleh kelalaian kecil yang berulang.
Sasaran utama kegiatan ini adalah kalangan usia muda dan mahasiswa. Kelompok ini dinilai paling aktif menggunakan sepeda motor dalam mobilitas harian. Edukasi keselamatan berkendara pun difokuskan pada pemahaman praktis, mulai dari penggunaan perlengkapan standar hingga pengambilan keputusan saat berada di jalan.
Dalam sesi pemaparan, peserta juga dikenalkan pada tiga perilaku berbahaya atau 3 risk behavior yang kerap muncul di usia muda saat berkendara. Perilaku tersebut dijelaskan secara lugas, berikut tips sederhana untuk menghindarinya. Harapannya, pengendara muda mampu mengendalikan diri dan meminimalisir potensi kecelakaan lalu lintas sejak dini.
Iman Sukri menilai, perubahan budaya berlalu lintas tidak bisa instan. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan kebiasaan berkendara yang aman secara konsisten. Generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi pengguna jalan yang patuh, tetapi juga contoh bagi lingkungan sekitarnya.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Kepolisian, Jasa Raharja, akademisi dan Ponpes Darul Muttaqin atas sinergi positif ini. Semoga upaya yang kita lakukan akan berdampak baik terhadap masyarakat dan pemerintah khususnya dalam pencapaian Pendapatan Asli Daerah di sektor Pajak Kendaraan Bermotor dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan,” ucap Iman Sukri.
Selain keselamatan, kepatuhan dalam pelunasan Pajak Kendaraan Bermotor juga menjadi bagian dari pesan yang disampaikan. Menurut Iman Sukri, kepatuhan administrasi kendaraan berkontribusi langsung terhadap pembangunan daerah. Dana yang terkumpul dapat kembali dirasakan masyarakat melalui layanan publik dan infrastruktur.
Melalui Safety Campaign ini, Trenggalek diarahkan untuk membangun kesadaran berlalu lintas dari generasi muda. Edukasi yang berkelanjutan dan melibatkan banyak pihak diharapkan mampu menekan angka kecelakaan, sekaligus menciptakan ruang jalan yang lebih aman bagi semua pengguna.

