Literasi PPGD Driver Ojol untuk Penanganan Awal Korban Laka Lantas

SUARAJATIM - Kesigapan pada menit-menit awal setelah kecelakaan lalu lintas sering menentukan keselamatan korban. Di titik inilah pengetahuan pertolongan pertama gawat darurat menjadi krusial, terutama bagi masyarakat yang kerap berada di jalan raya. Pemahaman dasar tersebut kini diperkuat melalui pelatihan PPGD bagi pengemudi ojek daring di Trenggalek, yang sehari-hari berinteraksi langsung dengan risiko kecelakaan.

Pelatihan PPGD Jasa Raharja bersama RSUD dr. Soedomo untuk driver Gojek Trenggalek
Peserta driver Gojek mengikuti Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) di Aula RSUD dr. Soedomo Trenggalek, Jumat (12/12/2025).
Jasa Raharja bersama RSUD dr. Soedomo Trenggalek dan Mitra Gojek Trenggalek menggelar Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) bagi sekitar 20 driver Gojek. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 12 Desember 2025, di Aula RSUD dr. Soedomo Trenggalek. Pelatihan diberikan oleh tim medis berpengalaman dari rumah sakit tersebut dengan materi yang fokus pada tindakan awal yang aman dan tepat di lokasi kejadian.

Pelatihan PPGD ini mengenalkan langkah-langkah dasar dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan lalu lintas. Peserta dibekali pemahaman mengenai cara membantu korban tanpa memperparah kondisi, sekaligus menghindari kesalahan penanganan di tempat kejadian perkara. Pengetahuan ini penting karena tindakan yang keliru pada fase awal dapat meningkatkan risiko fatalitas korban.

Selain materi medis, Penanggung Jawab Jasa Raharja Trenggalek, Wahyu M., turut memberikan sosialisasi terkait Undang-Undang Nomor 33 dan 34. Dalam sesi tersebut, peserta memperoleh penjelasan mengenai peran Jasa Raharja serta gambaran bahaya kecelakaan lalu lintas yang masih menjadi persoalan serius di jalan raya. Pemahaman regulasi ini melengkapi aspek teknis pertolongan pertama yang diterima para peserta.

Kepala Jasa Raharja Cabang Kediri, Nur Asnawi Azis, menyampaikan harapan agar pelatihan ini memberi dampak langsung pada peningkatan pengetahuan peserta. Menurutnya, bekal pemahaman tentang bahaya kecelakaan dan tata cara penanganan awal di TKP dapat membantu mengurangi risiko fatalitas korban. Ia juga berharap kegiatan serupa mampu berkontribusi pada penurunan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya di wilayah Kabupaten Trenggalek.

“Kami berharap melalui kegiatan ini peserta memahami bahaya kecelakaan lalu lintas serta memiliki pengetahuan dasar untuk memberikan penanganan pertama kepada korban di TKP. Harapannya, ini dapat berdampak pada penurunan angka kecelakaan dan menekan tingkat fatalitas korban, khususnya di Kabupaten Trenggalek,” kata Nur Asnawi Azis.

Bagi pengemudi ojek daring, pelatihan PPGD ini menjadi bekal tambahan di luar keterampilan berkendara. Dengan mobilitas tinggi dan intensitas berada di jalan, driver sering menjadi saksi pertama kejadian kecelakaan. Pengetahuan pertolongan pertama yang tepat dapat membantu korban mendapatkan penanganan awal sebelum tenaga medis tiba, sekaligus menjaga keselamatan penolong itu sendiri.

Melalui kegiatan ini, literasi keselamatan berlalu lintas diperluas hingga ke lapisan masyarakat yang paling dekat dengan dinamika jalan raya. Edukasi PPGD tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membangun kesiapan mental dan teknis saat menghadapi situasi darurat. Upaya pencegahan fatalitas pun dimulai dari pemahaman sederhana, yakni tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang sebaiknya dihindari pada detik-detik awal setelah kecelakaan terjadi.

LihatTutupKomentar