SUARAJATIM - Semangat kebersamaan mengisi Terminal Bus Bangkalan. Lebih dari 390 warga Madura bersiap menempuh perjalanan panjang menuju Jakarta melalui program Balik Mudik Gratis yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). PT Jasa Raharja Cabang Pamekasan-Madura turut hadir sebagai bagian dari komitmen mendukung keselamatan dan kenyamanan perjalanan warga.
Program tahunan ini resmi diberangkatkan pada Selasa, 8 April 2025, dengan rute Madura-Jakarta. Rangkaian bus bergerak dari Terminal Wiraraja Sumenep pukul 08.00 WIB, menyusuri Terminal Ronggosukowati Pamekasan, Sampang, hingga akhirnya berkumpul di Terminal Bangkalan.
Di sana, perwakilan Dinas Perhubungan Jatim bersama Kepala UPT P3LLAJ Bangkalan, Erna Lukitaningsih, melepas keberangkatan dengan harapan perjalanan lancar tanpa hambatan. Turut hadir dalam momentum ini Satlantas Polres Bangkalan, DPD Organda Jatim, serta Komandan Subdenpom V/4-4 Bangkalan.
Sebelum bus melaju, sejumlah persiapan ketat dilakukan. Verifikasi data penumpang, pemeriksaan kesehatan kru, hingga pembagian goodie bag berisi kebutuhan perjalanan menjadi bagian dari protokol.
Erna Lukitaningsih menegaskan, program ini tak sekadar memudahkan perantau Madura pulang usai Lebaran, tetapi juga menjadi bukti komitmen Pemprov Jatim dalam mengurangi risiko kecelakaan. “Kuota langsung penuh, ini menunjukkan antusiasme masyarakat sangat tinggi,” ujarnya.
Gillang Panjiwijaya, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Pamekasan-Madura, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemprov Jatim. Menurutnya, selain meringankan beban ekonomi warga, program ini menjadi solusi strategis mengurangi ketergantungan masyarakat pada sepeda motor saat mudik.
“Data menunjukkan lebih dari 70% kecelakaan melibatkan kendaraan roda dua. Dengan angkutan massal seperti ini, kami berharap angka itu bisa ditekan,” papar Gillang.
Program Balik Mudik Gratis bukan sekadar fasilitas transportasi. Di baliknya, ada upaya kolaboratif membangun kesadaran masyarakat untuk beralih ke angkutan umum. PT Jasa Raharja, sebagai institusi penjamin keselamatan lalu lintas, terus mendorong langkah ini melalui edukasi dan dukungan teknis. Harapannya, tradisi mudik tak hanya menjadi momen kebahagiaan, tetapi juga cerita tentang perjalanan yang aman dan manusiawi.
Sebagai penutup, iringan klakson bus seolah menjadi simbol harapan baru. Bagi warga Madura, perjalanan ini bukan lagi tentang risiko, melainkan kepastian pulang dengan selamat—sesuai semangat yang diusung PT Jasa Raharja dan Pemprov Jatim.
![]() |
Bus mudik gratis PT Jasa Raharja Pamekasan 2025 di Terminal Bangkalan |
Di sana, perwakilan Dinas Perhubungan Jatim bersama Kepala UPT P3LLAJ Bangkalan, Erna Lukitaningsih, melepas keberangkatan dengan harapan perjalanan lancar tanpa hambatan. Turut hadir dalam momentum ini Satlantas Polres Bangkalan, DPD Organda Jatim, serta Komandan Subdenpom V/4-4 Bangkalan.
Sebelum bus melaju, sejumlah persiapan ketat dilakukan. Verifikasi data penumpang, pemeriksaan kesehatan kru, hingga pembagian goodie bag berisi kebutuhan perjalanan menjadi bagian dari protokol.
Erna Lukitaningsih menegaskan, program ini tak sekadar memudahkan perantau Madura pulang usai Lebaran, tetapi juga menjadi bukti komitmen Pemprov Jatim dalam mengurangi risiko kecelakaan. “Kuota langsung penuh, ini menunjukkan antusiasme masyarakat sangat tinggi,” ujarnya.
Gillang Panjiwijaya, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Pamekasan-Madura, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemprov Jatim. Menurutnya, selain meringankan beban ekonomi warga, program ini menjadi solusi strategis mengurangi ketergantungan masyarakat pada sepeda motor saat mudik.
“Data menunjukkan lebih dari 70% kecelakaan melibatkan kendaraan roda dua. Dengan angkutan massal seperti ini, kami berharap angka itu bisa ditekan,” papar Gillang.
Program Balik Mudik Gratis bukan sekadar fasilitas transportasi. Di baliknya, ada upaya kolaboratif membangun kesadaran masyarakat untuk beralih ke angkutan umum. PT Jasa Raharja, sebagai institusi penjamin keselamatan lalu lintas, terus mendorong langkah ini melalui edukasi dan dukungan teknis. Harapannya, tradisi mudik tak hanya menjadi momen kebahagiaan, tetapi juga cerita tentang perjalanan yang aman dan manusiawi.
Sebagai penutup, iringan klakson bus seolah menjadi simbol harapan baru. Bagi warga Madura, perjalanan ini bukan lagi tentang risiko, melainkan kepastian pulang dengan selamat—sesuai semangat yang diusung PT Jasa Raharja dan Pemprov Jatim.